
Setibanya di tempat yang jual bubur, aku sengaja mencicipnya dulu sekaligus buat makan malam. Karena perut meronta-ronta kala mata ini melihat paket bubur komplet. wkwkwk.....
Dan ketika tiba waktunya pulang, alhamdulillah, ternyata hujan telah turun. Apa mau dikata, terpaksa pake jas hujan. Soalnya adzan maghrib sudah sayup-sayup terdengar.
Pelangi (bianglala) sebenarnya adalah gejala optik dan meteorologi berupa cahaya beraneka warna saling sejajar yang tampak di langit atau medium lainnya. Di langit, pelangi tampak sebagai busur cahaya dengan ujungnya mengarah pada horizon pada waktu terjadi hujan ringan. Pelangi juga dapat dilihat di sekitar air terjun yang deras. Jika dilihat dari warnanya kita tentu ingat waktu SD dulu pak Guru kita ngasih hafalan "mejikuhibiniu"yang artinya merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila (lembayung), dan ungu. Kalo warna-warna itu berdiri sendiri-sendiri tentu kurang indah jika dilihat. Tapi begitu bersatu menjadi pelangi, keindahan itu membuat kita sadar akan kuasa-Nya. Subhanallah....
Pun demikian dengan kita hidup di masyarakat, keluarga maupun tempat kerja. Dengan sifat dan pribadi yang berbeda-beda, sungguh kurang etis jika kita muncul sendirian dengan ego kita. Tapi dengan kebersamaan dan kekompakan, Insya Allah kita bisa memberi warna kepada lingkungan kita layaknya "bianglala".....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar